Kala itu usianya baru 16 tahun saat dirinya mengenal rohmat
bakal calon suaminya kelak
Mereka berjumpa waktu pengajian.
Rohmat yang pemalu begitu pula imah, mereka menyimpa rasa
suka diam-diam. Rohmat tak pernah berani mengatakan maksud hatinya, dan imah
takut menempatkan diri pada satu keadaan sehingga lelaki lugu itu dapat
mendekatinya.
Namun lirikan
curi-curi ditengah keramaian itu kian
hari kian tak tertahankan.rohmat mengurangi kecepatannya menambah juz mengaji,
padahal ia membaca al-qur’an lebih baik dari ia membaca hurup latin. Tujuannya agar
semakin lama dalam ayat dan surat yang sama dengan imah. Beberapa kali
ditanyakannya hal yang sudah dia tahu pada wa haji, dibentak bebal ia malah
tersenyum sambil menunduk. Adapun imah berpura-pura bodoh membaca tajwid,
dimarahi wa haji biarlah, maksudnya serupa dengan maksudnya rohmat. Semua taktik yang merugikan dan
membunuh karakter diri sendiri itu jika boleh dikatakan oleh satu kata, maka
itulah yang disebut cinta.
Lantaran melihat gelagat tak beres antara kedua murid mengajinya yang tak tahu cara mengungkapkan cinta itu, mereka malah dijodohkan oleh wa
haji
Sejak menikah dengan rohmat, imah tahu bahwa hidupnya akan
bahagia hidup bersama lelaki itu, meski ia juga harus maklum, ada satu hal yang
harus selalu ia hindari; minta dibelikan apapun sebab lelaki baik hati itu
hanyalah lelaki miskin yang berasal dari keluarga yang masih di bawah garis
kemiskinan. Sebaliknya imah pun tak oerlu dibelikan harta benda, ia telah punya
rohmat dan itu lebih dari cukup. Rohmat adalah hartanya yang paling berharga
melebihi apapun baginya. Lelaki itu amat penyayang pada keluarga sehingga imah tak
memerlukan apapun lagi di dunia ini.
IMAH gembira karena
suaminya akan memberinya sebuah kejutan,imah tak tahan
“uluh
jangan becanda, kita ini orang miskin. Orang miskin tak kenal kejutan” mereka tersenyum.
“Kejutan
itu kebiasaan orang kaya. Orang kaya kita setiap hari terkejut. Datanglah kepasar
kalau abang tak percaya”
Suaminya tahu benar maksud istrinya. Harga-harga selalu
membuat mereka terkejut.
“sudah
bertahun-tahun baru aku bisa membelikan.maaf”
Mendengar kata-kata tersebut imah penasaran dan mulai bertanya-tanya , namun
rohmat tak pernah mau menjawab. Obrolan suami istri dipekarangan rumah itu
cukup hangat sampai berakhir saat rohmat meninggalkan pekarangan untuk menggali
pasir, itulah mata pencaharian turun temurun keluarganya. Namun saat itu rohmat
kembali tak lama dari kepergiannya. Ia menggatakan ingin melihat-lihat
bendungan.
“apa yahnung
takan bekerja?”
Yahnung singkatan untuk ayah bagi anak
pertama mereka nur namanya biasa di panggil enung
Bendungan itu tak jauh dari rumah mereka, tempatnya cukup
indah dengan hamparan sawah dahulu terdapat rumah peristirahatan menir-menir
belanda. Mereka biasa menempati rumah itu setelah mereka jenuh dan lelah dalam
mengemban tugas mulia mereka, penjajahan indonesia.
Tak banyak bicara,mereka hanya diam memandangi hamparan
hijau sawah. Tak bicara seperti dulu mereka sering bertemu disitu.
Mereka pulang, dan rohmat
berangkat kerja dan imah tak memikirkan kejutan itu. Bahkan ia lupa
pernah meminta apa pada suaminya. 12 tahun mereka telah berumah tangga baru
kali ini suamniya ingin memberinya kejutan. Semua hal dalam keluarga sederha
mereka sangat mudahterduga. Penghasilan belasan ribu rupiah hanya cukup untu
makan sehari-hari itupun dengan pemangkasan nilai gizi dari makanan mereka.
Menjelang tengah hari sebuah mobil pikap berhenti tepat di depan rumah, dua
lelaki mengangkat benda yang di bungkus
dengan terpal dari bak pikap tersebut dan dibawanya masuk kedalam rumah
imah bertanya tanya mereka tak mau menjawab.
Imah memandangi benda
itu dengan gugup tapi gembira. Pasti benda itu yang dimaksud suaminya
dengan kejutan.rupanya sungguh luar biasa pengaruh kejutan itu. Sekarang ia
paham mengapa orang-orang kaya menyukai kejutan
Imah hilir mudik di dekat benda misterius itu ia tak kuasa
menahan bahagia campu penasaran sesekali ia bertingkah konyol, sesekali ia
mentertawakan tingkah konyolnya. Namun ita tak bisa membuka benda tertutup
terpal tersebut tanpa anak pertamanya. Namun imah tak tahan untu segera tahu apa isi kejutan
itu. Sementara enung pulang sore hari bersama kedua adiknya. Ditarik napasnya
sambil memgang terpal itu dengan memejamkan mata ia tari terpal itu,
terlihatlah sebuah sepeda wanita dengan keranjang didepandan kursi penumpang.
IMAH
terhenyak sepeda itu dihadiahkan rohmat pada dirinya sebagai kejutan. Sepeda itu
akan menjadi benda paling mahal dirumah sederhana itu. Kini ia menyadari empat
tahun lalu ia memintanya, itupun ia hanya bercanda ketika ia mengandung anak
bungsunya.
“kalau anak ini lahir “ kata imah sambil bercanda dua sepeda reyot kita tak cukup lagi untuk
membonceng anak kepasar malam.
Imah tak dapat menahan air matanya, ia terharu mengenang
suaminya telah menyimpan percakapan itu
selama bertahun-tahun, dan memegang itu sebagai sebuah permintaan. Betapa baik
hati lelaki itu.
Selanjutnya imah hilir mudik di dapur bagaimana cara
mengatur tiga sepeda untuk tiga anaknya dia dan suaminya.
Kemudian imah tak
sabar menunggu suaminya pulang menambang pasir. Ia berdiri didepan jendela
sambil memandangi langit yang mendung dan ujung jalan yang kosong. Ia ingin
segera melihat suaminya pulang, berbelok diujung jalan pertigaan sana.
IMAH gembira melihat seorang lelaki bersepeda dengan cepat,
jika orang itu jumadi maka tak lama pula suaminya akan pulang. Namun, jumadi
berbelok menuju rumah imah dengan tergesa-gesa teman senasib suaminya itu
langsung masuk dan dengan gemetar, telah terjadi kecelakaan romat tertimbun
tanah di tempat ia menambang pasir. Imah
terpaku ditempatnya berdiri . napasnya seakan berhenti sejenak, ia tak bisa
berbuat apa-apa. Jumadi memintanya menitipkan anak-anaknya pada tetangganya dan
mengajaknya untuk ikut ke tambang.
Sampai
disana, ia mendengar orang-orang berteriak panik dan menggunakan alat apa saja untuk menggali tanah
yang menimbun rohmat. Para penambang yang tidak memegang cangkul, menggali
dengan tangannya, secepat cepatnya. Imah berlari dan bergabung dengan mereka. Ia
menggali tanah sambil tersedak sedak
memanggil-manggil nama suaminya. Keadaan semakin sulit saat hujan turun.
Tanah yang menimbun rohmat berubah menjadi lumpur. Para penambang berebut
dengan waktu, jika terlambat rohmat past tak tertolong. Dan rohmat memasuki
saat-saat tak tertolong itu. Imah menggali sampai lupa diri, sambil menangis,
sampai berdarah ujung-ujung jarinya. Ia berdoa agar suaminya itu tertimbun
dalam keadaan tertelungkup. Penambang yang tertimbun dalam ke adaan
tertelentang. Tak pernah dapat diselamatkan. Galian semakin dalam rohmat belum
juga ditemukan. Tiba-tiba imah melihat sesuatu, ia menjerit.
“ini
tangannya!! Ini tangan suamiku!!”
Orang-orang menghambur ke arah tangan itu. Imah gemetar
karena tangan yang menjulur itu terbuka.
Suaminya tertimbun dalam keadaan terlentang, para penambang cepat- cepat menarik rohmat. Ketika berhasil ditarik, lelaki kurus itu nampak seeperti tak bertulang. Tubuhnya
telah patah,pakaianya compang camping menyedihkan. Rohmat diam tak bergerak. Semua
telah terlambat.
Imah tesedu
sedan, ia menangis sekuat tenaga , bersimpu disamping suaminya yang telah mati.
Ia mengangkat kepala suaminya keatas
pangkuannya.kepala itu terkulai seperti ingin bersandar. Imah membasuh wajah
rohmat dengan air hujan. Lalu tampak seraut wajah sendu dan sepasang mata lugu. Imah mendekap
suaminya. Ia tersedu memanggil-manggil nama suaminya.
![]() |
author |
terimakasih semoga terhibur
#author
Haii author😄
ReplyDeleteHihi si mayank :-D
ReplyDeleteTragisnya..
ReplyDeleteTragisnya..
ReplyDeleteni921 vivobarefoot stockel,balenciagaisrael,teva sandale srbija,balenciaga γυαλια ηλιου,skecherssouthafricastore,balenciaga bag,advenestore,teva brasil,skechers romania dy416
ReplyDelete