Karena Semua Dimulai Dengan Dibaca

BACA

Thursday, 2 July 2015

Ini Deretan Musisi "Major" Dengan Lirik Kualitas Sastrawi

Pada dasarnya lirik adalah sebuah puisi yang dinyanyikan dalam simponi nada dan irama yang serasi oleh para musisi. Terlepas ada atau tidaknya unsur-unsur puisi berupa kata, larik,bait,bunyi,dan makna. Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi.

Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik. Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan. 

Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Lirik lagu merupakan ekspresi seorang penyair dari dalam batinnya tentang sesuatu yang sudah dilihat, didengar maupun dialami. Lirik lagu mempunyai kesamaan dengan sajak hanya saja dalam lirik lagu juga mempunyai kekhususan tersendiri karena penuangan ide lewat lirik lagu diperkuat dengan melodi dan jenis irama yang disesuaikan dengan lirik lagu dan warna suara penyanyinya.


Melodi yang menghentak dan suara vokal yang kuat membuat penyampaian makna dalam lirik lagu semakin mengena. Jeritan vokal penyanyi dan musik yang menghentak melambangkan penolakan terhadap sesuatu yang dianggap sebuah keresahan dalam diri pencipta lagu. Dalam lagu-lagu bertema sosial suara vokal yang kuat dan melodi yang menghentak juga bisa menjadi penyemangat untuk terus menegakkan keadilan.

Entah apa penyebabnya musik Indonesia saat ini berada dalam tren menurun, mungkin salah satunya karena selera anak muda Indonesia saat ini lebih condong menyukai musik-musik barat (msuik ngak ngik ngok kalo kata “bung karno”) dibandingkan musik-musik Indonesia. Tidak bisa dipungkiri banyak penikmat musik di Indonesia baik para orang dewasa maupun anak muda termasuk saya saat ini lebih menyukai musik-musik barat dibandingkan musik dalam negeri. Salah satu faktornya ialah menurunnya kualitas bermusik dan tidak ada perkembangan yang signifikan dari para musisi-musisi baru di Indonesia saat ini, lihat saja dari lagu yang dibawakan , banyak lagu-lagu dari musisi Indonesia sekarang yang sebagian lirik lagunya tidak lagi memakai bahasa-bahasa yang bermakna puitis, malahan lagu-lagu mereka sebagian memakai bahasa-bahasa pasar yang umum digunakan orang-orang dalam berinteraksi ambil saja contoh lagu-lagu disko dangdut seperti; “ hamil tiga bulan” maknanya tidak ada nilai moralnya apalagi. Bahkan dapat dikatakan lirik AMORAL (cabul kali yee enak nyebutnya). Apalagi kalau berbicara skill bermusik mereka, kebanyakan musik-musik yang dibawakan seakan kurang enerjik, inovatif, dan terkesan seadanya. Banyak musisi yang lebih memilih mengikuti selera pasar dan mementingkan popularitas dengan mengabaikan ideologi bermusik mereka yang sesungguhnya.

Yang terpenting dalam sebuah lagu bagi saya adalah,  kualitas nada,lirik ataupun pesan moral dari lagu itu sendiri yang tidak melulu bercorak sosial seperti cinta dan persahabatan. Disini saya akan membahas tuntas tentang musisi/band yang sangat menjunjung tinggi kualitas dari lirik lagunya. (cekibroot beibeehh...)

1. LETTO


Letto merupakan sebuah grup band yang tergolong baru di dunia permusikan Indonesia . Pentolan band ini adalah Noe, anak dari Emha Ainun Najib (cak nun).Beberapa postingan di beberapa blog memberi makna atas lagu-lagu Letto.

kesenian tidak bisa dilepaskan dari dunia spiritualitas. Bahkan, seniman lah spiritualis sejati” –emha ainun najib

Spirutualitas tersebut juga dapat temui di beberapa lagu Lettto. Ada beberapa kata yang menjadi khas dan selalu ada dari lagu-lagu Letto. Cinta, kesunyain dan kerinduan. Seringkali Leto mengidentikkan hidupnya dengan kesunyian. Terkadang dia merasa ragu dalam perjalanan itu. Kadang dia meraba, mencari arah tujuan. Lihat saja lirik:

Yakinkah ku berdiri, di hampa tanpa sepi
Bolehkah aku mendengarmu
Terkubur dalam emosi, tanpa bisa sembunyi
Aku dan nafasku merindukanmu

Terpurukku di sini, teraniaya sepi
Dan kutahu pasti kau menemani… yeah
Dalam hidupku, kesendirianku
(lirik lagu; sandaran hati)

Lihat juga lirik lagu sebelum cahaya;

Ku teringat hati
Yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi cinta
Perjalanan sunyi
Engkau tempuh sendiri
Kuatkanlah hati cinta

Namun dalam kesepian itu, Letto mencoba mencari jalan, pola pikir baru (orientasi), arah yang akan di tuju. Pencarian itu bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi melalui derita. Namun derita itu tidaklah mengapa baginya. Dengan demikian. Jadi dia mencoba untuk terus berdiri, berjalan menuju-Nya (Tuhan YME), karena Letto yakin, segala kesusahannya, segala resahnya akan hilang ketika bersama-Nya.

Kepekaan sosial Letto juga akan nampak pada lagu ”ku tak percaya”. Lagu yang melihat kontes pemilihan umum dengan acara kampanyenya sebagai penghamburan katakata yang tak bermakna, hanya sebagai pemanis bibir saja.

Menurut saya lagu-lagu letto terasa begitu easy listening. Artinya, musiknya enak di kuping, nyaman di hati, namun juga bukan asal bunyi.


2. PADI


Band yang berdiri pada 8 April 1997  ini sama sekali belum mengalami pergantian personil sampai sekarang. Yah walau mereka sedang vakum saat ini entah sampai kapan. Bahkan kabar mereka mengalami perpecahan internal juga santer terdengar.
Menurut saya, padi mempunyai kualitas lirik yang sangat puitis namun lugas. Lagu-lagu Padi  memiliki lirik yang bermakna dan sulit untuk dipahami. Namun karena itulah saya sangat menyukai lagu-lagunya apalagi gaya puitismenya.  Dan lagu inilah salah satu contohnya:


Bukankah hidup ada perhentian

Tak harus kencang terus berlari

Kuhelakan nafas panjang

Tuk siap berlari kembali
(reff lagu sang penghibur)

Lagu yang sangat menginspirasis saya, sangat menginspirasi.. Mengajarkan saya kalo arti dari sang pengibur itu begitu mulia, tanpa perlu imbalan menghibur, tanpa perlu diingat membuat senyum untuk di sekitar, tanpa pernah lelah memberikan arti dan kenangan. Intinya soal ketulusan, memberi tanpa harap kembali. Coba lihat juga lirik lagu berikut.


 Namun bila itu semua

Dapat terwujud dalam satu ikatan cinta

Tak semudah seperti yang pernah terbayang

Menyatukan perasaan kita
(penggalan lirik lagu; kisah kasih tak sampai)


Apalah arti hidupku ini

Memapahku dalam ketiadaan

Segalanya luruh nikmat tak bertumpu

Hanya bersandar pada dirimu
(penggalan lirik lagu; semua tak sama)


”Ini baru lagu galau.”. dua lagu galau ini sangat berkualitas terlihat dari penggalan lirik berikut, terkesan sedih namun tidak mudah dipahami apa maksudnya. Saedikit saya berpendapat bahwa lagu ini mengisahkan manusia sebagai mahluk sosial yang berketergantungan dengan manusia lain. pada khususnya percintaan dalam lagu ini. 


Dan yang paling indah menurut saya;
Hamparan langit maha sempurna 
Bertahta bintang-bintang di angkasa
Namun satu bintang yang bersinar 
Teruntai turun menyapa aku
(sepenggal lirik lagu; Mahadewi)

Lagu ini begitu berkesan karena lagu inilah yang membuat saya mengidolakan Padi. Lagu yang mengisahkan tentang kekaguman pada sosok wanita secara umum. Kekuatan lagu Mahadewi adalah pada liriknya yang kaya akan tanda.

Dan satu yang sangat fenomenal dan salah satu acuan bagi musisi-musisi diatas dan indonesia pada umumnya.

3. IWAN FALS


Iwan Fals yang bernama asliVirgiawan Listanto lahir di Jakarta, 3 September 1961 adalah seorang penyanyi beraliran Balada, Pop, Rock, dan Country yang menjadi salah satu legenda di Indonesia. Lebih lengkap bisa klik DISINI ....

Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 70'an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Berkat perjuangan melalui karya-karyanya untuk menegakan keadilan beliau dianugrahi gelar “Asian heroes” oleh majalah time.



Lebih lengkap bisa klik DISINI

Musisi yang sudah menelurkan 42 album dan 14 single’nya baik solo maupun berkolaborasi dengan beberapa band dan penyanyi terkenal di indonesia dari tahun 1975 sampai saat ini.
Saya sangat mengagumi kualitas lirik-lirik lagu beliau lihat saja lagu berikut;

kuatnya belenggu besi
mengikat kedua kaki
tajamnya ujung belati
menujam di ulu hati
sanggupkah tak akan lari walau akhirnya
pasti mati
(penggalan lirik lagu;sumbang)

Pada awal baitnya lagu ini tidak bernada, bahkan seperti pembacaan puisi. Dari awal lirik berikut, saya sangat sulit mencerna maksud lagu tersebut yang sangat kontras dengan penggalan reef berikut.

setan-setan politik kan datang mencekik
walau dimasa pacekik tetap mencekik
apakah slamanya politik itu kejam?
apakah selamanya dia datang
‘tuk menghantam?
ataukah memang itu yang sudah
digariskan?
menjilat, menghasut, menindas
memperkosa hak-hak sewajarnya

namun saya mencoba menemukan titik temu yaitu; “perlawanan” yang takan pernah berhenti sampai mati. Walau sebesar apapun penghalang perlawanan itu yang berkonteks terhadap penguasa yang lalim (politikus) yang terkandung dalam kalimat “setan-setan politik”.
Banyak juga lirik-lirik kritik membangun seperti berikut;


"Jangan ragu jangan malu tunjukan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu."

( Bangunlah Putra Putri - Iwan Fals Album Sarjana Muda 1981 )

"Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam".( Surat Buat Wakil Rakyat - Wakil Rakyat 1987 )


"Sampai kapan mimpi-mimpi itu kita beli? Sampai nanti sampai habis terjual harga diri".

( Mimpi Yang Terbeli-Album 1910 )


"Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata".

( Paman Doblang - Kantata Taqwa 1990 )


"Kenapa kebenaran tak lagi dicari? Sudah tak pentingkah bagi manusia?".

( Lagu Empat - Hijau 1992 )


"Jika kata tak bermakna lebih baik diam saja".

( Awang-awang - Orang Gila 1994 )


“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.

(Condet - album Swami 1989)

Dan masih banyak yang lainnya.

Intinya lirik lagu beliau berbicara keresahan-keresahan kaum akar rumput melalui gaya-gaya puisi dalam pemilihan diksi, dari sudut pandang politk maupun kehidupan sehari-hari (rutinitas kaum papa) pernah denger kalo lirik-lirik lagu beliau sering di ilhami dari percakapan orang-orang diwarung kopi.

Banyak juga lagu iwan fals berbicara tentang cinta (kisah percintaan) dengan gaya bahasa sederhana ciri khas beliau. Lihat saja lagu berikut;


Dua dua Januari

Kita berjanji

Coba saling mengerti

Apa di dalam hati

Dua dua Januari
Tidak sendiri
Aku berteman iblis
Yang baik hati

(penggalan lirik lagu; 22 januari)

Iblis kok baik hati?? Kalimat ini ada dalam lirik lagu 22 Januari dari album Sarjana Muda yang rilis tahun 1981. Pada lagu ini Iwan Fals menulis bahwa pada tanggal 22 Januari dia tidak sendiri lagi sebab telah berteman/berpacaran/komitmen saling mencintai dengan iblis yang baik hati. Maksud iblis disini adalah pasangannya. Tapi pasangannya kok disebut iblis ya.. hehe. Ada-ada aja ya om iwan (idih so akrab amat ya).

Nah ada lagi nih lirik lagu yang sedikit nyeleneh namun asik;

Ingin kuludahi mukamu yang cantik...
 Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik...
 Ingin kucongkel keluar indah matamu...
Agar engkau tahu memang indah matamu...
(penggalan lirik lagu; maaf cintaku)

Meludahi muka dan mencongkel bola mata?? Agak ngeri ya.

 Lagu Maaf Cintaku dari album Sugali tahun 1984 mungkin adalah lagu cinta paling sadis dari Iwan Fals. Bayangkan untuk mengatakan bahwa pasangannya begitu cantik, Iwan Fals ingin meludahi dulu wajah belahan jiwanya dan bayangkan pula untuk mengatakan indahnya mata kekasihnya, Iwan Fals sampai ingin mencongkel keluar mata pasangannya. Kalau mengatakan hal ini kepada yang disayang, mungkin kekasihmu bakal ketakutan menganggap Kamu sakit jiwa dan urusannya bisa panjang sampai ke polisi. Tapi tentu beda kalau kekasihmu suka lagu-lagu Iwan Fals, dia mungkin merasa tersanjung.  Rayuan ‘gila’ model ini kenyataannya sering dipakai penggemar Iwan Fals, dan sampai sekarang belum ada laporan ancaman kekerasan karena terinspirasi lagu ini. Boleh di coba tuh gaees kali aja kamu jadi orang pertama yang di laporin ke pulisi karena lagu ini... hihihihihi..
Nih penggalan lagu-lagu bertema cinta iwan fals;


“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.

(Entah - album Iwan Fals Ethiopia 1986)

“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, 

setelah bunga tak lagi mekar”.

(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album Iwan Fals Ethiopia 1986)


“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.

(Buku Ini Aku Pinjam - album Iwan Fals 1910 1988)


“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.

(Nona - album Iwan Fals Mata Dewa 1989)

Kalo mau di sebutin semua rasanya ga akan habis 2 minggu saya menulisnya. Mengingat sudah 42 album yang di telurkan oleh beliau. Jumlah itu amit-amit banyaknya tapi sedikit paparan saya diatas memberikan penjabaran luas tentang gaya bahasa lugas,sederhana namun banyak makna.


DARI PENULIS

Lirik lagu selalu berhadapan dengan keadaan yang paradoksal. Artinya, di satu pihak merupakan keseluruhan yang bulat, yang berdiri sendiri, yang otonom, dan yang boleh dan harus dipahami dan ditafsirkan pada dirinya, sebuah dunia rekaan yang tugasnya hanya satu saja, yaitu patuh-setia pada dirinya sendiri. di pihak lain, tidak ada lirik lagu mana pun yang berfungsi dalam situasi kosong. Setiap lirik lagu merupakan aktualisasi atau realisasi tertentu dari sebuah sistem konvensi atau kode sastra dan budaya. Dewasa ini kita ketahui kemundurah bahasa “puitisme” pada musisi-musisi di indonesia. Harus kita ketahui seni (lagu pada khususnya) tidak melulu soal hiburan semata, seni juga bisa dikatakan sarana didik melalui pesan-pesan moral maupun sarana pengenalan bahasa indonesia yang baik dan benar yang disampaikan dari lirik-liriknya. Melalui artikel ini saya berharap para musisi dapat menciptakan lagu-lagu yang berkualitas baik. dari segi musikalitas maupun liriknya sehingga menjadi acuan berbahasa indonesia yang baik dan benar terhadap masyarakat.

Mohon maaf bila banyak kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan maupun data yang ada. Kritik, saran atau masukan bisa langsung kirimkan ke alamat e-mail yang tertera atau dalam komentar posting ini.


TERIMAKASIH..



Sumber:
www.kompasiana.com
id.wikipedia.org


10 comments:

  1. Maaf mas, sebenarnya nggak juga sih kalau dibilang musik Indonesia menurun. Yang ada di pasar memang ya kondisinya demikian. Tapi, coba tengok band indie semacam Payung Teduh, Efek Rumah Kaca, Tulus, dan masih banyak lagi. Banyak juga kok band yg liriknya puitis, cuma ya itu mereka bergerak di jalur indie sehingga nggak banyak orang tau. Penikmat musik Indonesia itu pada dasarnya pasif, mereka hanya mendengar apa yang sudah disuguhkan pasar. Sedang pasar bisa diciptakan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang betul masih banyak band di indonesia yang bagus dalam lirik-lirik lagunya, seperti yang mba lisa dewi sebutkan. namun sayangnya band-band tersebut kurang familiar di semua kalangan. dengan kata lain saya menyebutnya label indi/label minor. berbeda halnya dengan band label mayor mereka lebih familiar dan sering tayang di tv. artikel saya hanya menjelaskan perihal band label mayor yang lebih sering dilihat khalayak.

      demikian

      Delete
  2. lagu dik wali ada puitisnya gak mas

    ReplyDelete
  3. Lirik lagu-lagu dari seberang sering saja menginspirasikan saya dalam berkarya seni. Salam dari Malaysia.

    ReplyDelete
  4. Lirik lagu-lagu dari seberang sering saja menginspirasikan saya dalam berkarya seni. Salam dari Malaysia.

    ReplyDelete
  5. Saya rasa.. Kembalinya Itu Semua, Ada Pada Diri Kita Semua. Mohon maaf klau saya salah dalam bicara.. Salam. :)

    ReplyDelete
  6. Slank nggak masuk ya,, padahal banyak makna dibalik lagunya

    ReplyDelete