Pada dasarnya lirik adalah sebuah puisi yang
dinyanyikan dalam simponi nada dan irama yang serasi oleh para musisi. Terlepas
ada atau tidaknya unsur-unsur puisi berupa kata, larik,bait,bunyi,dan makna. Kata adalah unsur
utama terbentuknya sebuah puisi.
Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik. Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.
Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Lirik lagu merupakan ekspresi seorang penyair dari dalam batinnya tentang sesuatu yang sudah dilihat, didengar maupun dialami. Lirik lagu mempunyai kesamaan dengan sajak hanya saja dalam lirik lagu juga mempunyai kekhususan tersendiri karena penuangan ide lewat lirik lagu diperkuat dengan melodi dan jenis irama yang disesuaikan dengan lirik lagu dan warna suara penyanyinya.
Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik. Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.
Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Lirik lagu merupakan ekspresi seorang penyair dari dalam batinnya tentang sesuatu yang sudah dilihat, didengar maupun dialami. Lirik lagu mempunyai kesamaan dengan sajak hanya saja dalam lirik lagu juga mempunyai kekhususan tersendiri karena penuangan ide lewat lirik lagu diperkuat dengan melodi dan jenis irama yang disesuaikan dengan lirik lagu dan warna suara penyanyinya.
Melodi yang menghentak dan suara vokal yang kuat membuat penyampaian makna
dalam lirik lagu semakin mengena. Jeritan vokal penyanyi dan musik yang
menghentak melambangkan penolakan terhadap sesuatu yang dianggap sebuah
keresahan dalam diri pencipta lagu. Dalam lagu-lagu bertema sosial suara vokal
yang kuat dan melodi yang menghentak juga bisa menjadi penyemangat untuk terus
menegakkan keadilan.
Entah apa penyebabnya musik Indonesia saat ini
berada dalam tren menurun, mungkin salah satunya karena selera anak muda
Indonesia saat ini lebih condong menyukai musik-musik barat (msuik ngak ngik ngok kalo kata “bung karno”)
dibandingkan musik-musik Indonesia. Tidak bisa dipungkiri banyak penikmat musik
di Indonesia baik para orang dewasa maupun anak muda termasuk saya saat ini
lebih menyukai musik-musik barat dibandingkan musik dalam negeri. Salah satu
faktornya ialah menurunnya kualitas bermusik dan tidak ada perkembangan yang
signifikan dari para musisi-musisi baru di Indonesia saat ini, lihat saja dari
lagu yang dibawakan , banyak lagu-lagu dari musisi Indonesia sekarang yang
sebagian lirik lagunya tidak lagi memakai bahasa-bahasa yang bermakna puitis,
malahan lagu-lagu mereka sebagian memakai bahasa-bahasa pasar yang umum
digunakan orang-orang dalam berinteraksi ambil saja contoh lagu-lagu disko
dangdut seperti; “ hamil tiga bulan” maknanya tidak ada nilai moralnya apalagi.
Bahkan dapat dikatakan lirik AMORAL (cabul
kali yee enak nyebutnya). Apalagi kalau berbicara skill bermusik mereka,
kebanyakan musik-musik yang dibawakan seakan kurang enerjik, inovatif, dan
terkesan seadanya. Banyak musisi yang lebih memilih mengikuti selera pasar dan
mementingkan popularitas dengan mengabaikan ideologi bermusik mereka yang
sesungguhnya.
Yang terpenting dalam sebuah lagu bagi saya adalah, kualitas nada,lirik ataupun pesan moral dari
lagu itu sendiri yang tidak melulu bercorak sosial seperti cinta dan
persahabatan. Disini saya akan membahas tuntas tentang musisi/band yang sangat
menjunjung tinggi kualitas dari lirik lagunya. (cekibroot beibeehh...)
1. LETTO
Letto merupakan sebuah
grup band yang tergolong baru di dunia permusikan Indonesia . Pentolan band ini adalah Noe, anak dari Emha Ainun
Najib (cak nun).Beberapa postingan di beberapa blog memberi makna atas
lagu-lagu Letto.
“kesenian tidak bisa dilepaskan dari dunia spiritualitas. Bahkan, seniman lah spiritualis sejati” –emha ainun najib
Spirutualitas tersebut
juga dapat temui di beberapa lagu Lettto. Ada beberapa kata yang menjadi khas dan selalu ada
dari lagu-lagu Letto. Cinta, kesunyain dan kerinduan. Seringkali Leto
mengidentikkan hidupnya dengan kesunyian. Terkadang dia merasa ragu dalam
perjalanan itu. Kadang dia meraba, mencari arah tujuan. Lihat saja lirik:
Yakinkah ku
berdiri, di hampa tanpa sepi
Bolehkah aku
mendengarmu
Terkubur dalam
emosi, tanpa bisa sembunyi
Aku dan nafasku
merindukanmu
Terpurukku di sini,
teraniaya sepi
Dan kutahu pasti
kau menemani… yeah
Dalam hidupku,
kesendirianku
(lirik lagu; sandaran
hati)
Lihat juga lirik lagu
sebelum cahaya;
Ku teringat hati
Yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi cinta
Perjalanan sunyi
Engkau tempuh sendiri
Kuatkanlah hati cinta
Namun dalam kesepian
itu, Letto mencoba mencari jalan, pola pikir baru (orientasi), arah yang akan
di tuju. Pencarian itu bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi melalui derita.
Namun derita itu tidaklah mengapa baginya. Dengan demikian. Jadi dia mencoba
untuk terus berdiri, berjalan menuju-Nya (Tuhan YME), karena Letto yakin,
segala kesusahannya, segala resahnya akan hilang ketika bersama-Nya.
Kepekaan sosial Letto
juga akan nampak pada lagu ”ku tak percaya”. Lagu yang melihat kontes pemilihan
umum dengan acara kampanyenya sebagai penghamburan katakata yang tak bermakna,
hanya sebagai pemanis bibir saja.
Menurut saya lagu-lagu
letto terasa begitu easy listening. Artinya, musiknya enak di kuping, nyaman di
hati, namun juga bukan asal bunyi.
2. PADI
Band yang berdiri pada 8
April 1997 ini sama sekali belum mengalami pergantian personil sampai
sekarang. Yah walau mereka sedang vakum saat ini entah sampai kapan. Bahkan
kabar mereka mengalami perpecahan internal juga santer terdengar.
Menurut saya, padi
mempunyai kualitas lirik yang sangat puitis namun lugas. Lagu-lagu Padi memiliki lirik yang bermakna dan sulit untuk
dipahami. Namun karena itulah saya sangat menyukai lagu-lagunya apalagi gaya
puitismenya. Dan lagu inilah salah satu
contohnya:
Bukankah hidup ada perhentian
Tak harus kencang terus berlari
Kuhelakan nafas panjang
Tuk siap berlari kembali
(reff lagu sang
penghibur)
Lagu yang sangat
menginspirasis saya, sangat menginspirasi.. Mengajarkan saya kalo arti dari
sang pengibur itu begitu mulia, tanpa perlu imbalan menghibur, tanpa perlu
diingat membuat senyum untuk di sekitar, tanpa pernah lelah memberikan arti dan
kenangan. Intinya soal ketulusan, memberi tanpa harap kembali. Coba lihat juga
lirik lagu berikut.
Namun bila itu
semua
Dapat terwujud dalam satu ikatan cinta
Tak semudah seperti yang pernah terbayang
Menyatukan perasaan kita
(penggalan lirik lagu;
kisah kasih tak sampai)
Apalah arti hidupku ini
Memapahku dalam ketiadaan
Segalanya luruh nikmat tak bertumpu
Hanya bersandar pada dirimu
(penggalan lirik lagu;
semua tak sama)
”Ini baru lagu galau.”.
dua lagu galau ini sangat berkualitas terlihat dari penggalan lirik berikut,
terkesan sedih namun tidak mudah dipahami apa maksudnya. Saedikit saya
berpendapat bahwa lagu ini mengisahkan manusia sebagai mahluk sosial yang
berketergantungan dengan manusia lain. pada khususnya percintaan dalam lagu
ini.
Dan yang paling indah
menurut saya;
Hamparan langit maha sempurna
Bertahta bintang-bintang di angkasa
Namun satu bintang yang bersinar
Teruntai turun menyapa aku
(sepenggal lirik lagu;
Mahadewi)
Lagu ini begitu berkesan
karena lagu inilah yang membuat saya mengidolakan Padi. Lagu yang mengisahkan
tentang kekaguman pada sosok wanita secara umum. Kekuatan lagu Mahadewi adalah
pada liriknya yang kaya akan tanda.
Dan satu yang sangat fenomenal dan salah satu acuan
bagi musisi-musisi diatas dan indonesia pada umumnya.
3. IWAN FALS
Iwan Fals yang bernama asliVirgiawan Listanto lahir di Jakarta, 3 September 1961 adalah seorang penyanyi beraliran Balada, Pop, Rock, dan Country yang menjadi salah satu legenda di Indonesia. Lebih lengkap bisa klik DISINI ....
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 70'an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Berkat perjuangan melalui karya-karyanya untuk
menegakan keadilan beliau dianugrahi gelar “Asian heroes” oleh majalah time.
Lebih lengkap bisa klik DISINI
Musisi yang sudah menelurkan 42 album dan 14
single’nya baik solo maupun berkolaborasi dengan beberapa band dan penyanyi
terkenal di indonesia dari tahun 1975 sampai saat ini.
Saya sangat mengagumi kualitas lirik-lirik lagu
beliau lihat saja lagu berikut;
kuatnya
belenggu besi
mengikat
kedua kaki
tajamnya
ujung belati
menujam
di ulu hati
sanggupkah
tak akan lari walau akhirnya
pasti
mati
(penggalan lirik lagu;sumbang)
Pada awal baitnya lagu ini tidak bernada, bahkan
seperti pembacaan puisi. Dari awal lirik berikut, saya sangat sulit mencerna
maksud lagu tersebut yang sangat kontras dengan penggalan reef berikut.
setan-setan
politik kan datang mencekik
walau
dimasa pacekik tetap mencekik
apakah
slamanya politik itu kejam?
apakah
selamanya dia datang
‘tuk
menghantam?
ataukah
memang itu yang sudah
digariskan?
menjilat,
menghasut, menindas
memperkosa
hak-hak sewajarnya
namun saya mencoba menemukan titik temu yaitu;
“perlawanan” yang takan pernah berhenti sampai mati. Walau sebesar apapun
penghalang perlawanan itu yang berkonteks terhadap penguasa yang lalim
(politikus) yang terkandung dalam kalimat “setan-setan
politik”.
Banyak juga lirik-lirik kritik membangun seperti
berikut;
"Jangan ragu jangan malu tunjukan pada dunia
bahwa sebenarnya kita mampu."
( Bangunlah Putra Putri - Iwan Fals Album Sarjana Muda 1981 )
"Jangan ragu jangan takut karang menghadang,
bicaralah yang lantang jangan hanya diam".( Surat Buat Wakil Rakyat - Wakil Rakyat 1987 )
"Sampai kapan mimpi-mimpi itu kita beli? Sampai
nanti sampai habis terjual harga diri".
( Mimpi Yang Terbeli-Album 1910 )
"Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah
bumi, keberanian menjadi cakrawala dan perjuangan adalah pelaksanaan
kata-kata".
( Paman Doblang - Kantata Taqwa 1990 )
"Kenapa kebenaran tak lagi dicari? Sudah tak
pentingkah bagi manusia?".
( Lagu Empat - Hijau 1992 )
"Jika kata tak bermakna lebih baik diam
saja".
( Awang-awang - Orang Gila 1994 )
“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang
tak pasti?”.
(Condet - album Swami 1989)
Dan masih banyak yang lainnya.
Intinya lirik lagu beliau berbicara
keresahan-keresahan kaum akar rumput melalui gaya-gaya puisi dalam pemilihan
diksi, dari sudut pandang politk maupun kehidupan sehari-hari (rutinitas kaum papa) pernah denger kalo lirik-lirik
lagu beliau sering di ilhami dari percakapan orang-orang diwarung kopi.
Banyak juga lagu iwan fals berbicara tentang cinta
(kisah percintaan) dengan gaya bahasa sederhana ciri khas beliau. Lihat saja
lagu berikut;
Dua
dua Januari
Kita berjanji
Coba saling mengerti
Apa di dalam hati
Dua dua Januari
Tidak sendiri
Aku berteman iblis
Yang baik hati
(penggalan lirik lagu; 22 januari)
Iblis
kok baik hati?? Kalimat ini ada dalam lirik lagu 22
Januari dari album Sarjana Muda yang rilis tahun
1981. Pada lagu ini Iwan Fals menulis bahwa pada tanggal 22 Januari dia tidak
sendiri lagi sebab telah berteman/berpacaran/komitmen saling mencintai dengan
iblis yang baik hati. Maksud iblis disini adalah pasangannya. Tapi pasangannya
kok disebut iblis ya.. hehe. Ada-ada aja ya om iwan (idih so akrab amat ya).
Nah ada lagi nih lirik lagu yang sedikit nyeleneh
namun asik;
Ingin kuludahi mukamu yang cantik...
Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik...
Ingin kucongkel keluar indah matamu...
Agar engkau tahu memang indah matamu...
(penggalan lirik lagu; maaf cintaku)
Meludahi
muka dan mencongkel bola mata?? Agak ngeri ya.
Lagu Maaf
Cintaku dari album Sugali tahun 1984 mungkin adalah
lagu cinta paling sadis dari Iwan Fals. Bayangkan untuk mengatakan bahwa
pasangannya begitu cantik, Iwan Fals ingin meludahi dulu wajah belahan jiwanya
dan bayangkan pula untuk mengatakan indahnya mata kekasihnya, Iwan Fals sampai
ingin mencongkel keluar mata pasangannya. Kalau mengatakan hal ini kepada yang
disayang, mungkin kekasihmu bakal ketakutan menganggap Kamu sakit jiwa dan
urusannya bisa panjang sampai ke polisi. Tapi tentu beda kalau kekasihmu suka
lagu-lagu Iwan Fals, dia mungkin merasa tersanjung. Rayuan ‘gila’ model
ini kenyataannya sering dipakai penggemar Iwan Fals, dan sampai sekarang belum
ada laporan ancaman kekerasan karena terinspirasi lagu ini. Boleh di coba tuh gaees kali aja kamu jadi orang pertama
yang di laporin ke pulisi karena lagu ini... hihihihihi..
Nih penggalan lagu-lagu bertema cinta iwan fals;
“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku
cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah - album Iwan Fals Ethiopia 1986)
“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan
madu, mengapa kumbang harus ingkar?,
setelah bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album Iwan Fals Ethiopia 1986)
“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar
mereka bicara telinga kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam - album Iwan Fals 1910 1988)
“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku
sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona - album Iwan Fals Mata Dewa 1989)
Kalo mau di sebutin semua rasanya ga akan habis 2
minggu saya menulisnya. Mengingat sudah 42 album yang di telurkan oleh beliau. Jumlah
itu amit-amit banyaknya tapi sedikit
paparan saya diatas memberikan penjabaran luas tentang gaya bahasa lugas,sederhana
namun banyak makna.
DARI PENULIS
Lirik lagu selalu berhadapan dengan keadaan yang
paradoksal. Artinya, di satu pihak merupakan keseluruhan yang bulat, yang
berdiri sendiri, yang otonom, dan yang boleh dan harus dipahami dan ditafsirkan
pada dirinya, sebuah dunia rekaan yang tugasnya hanya satu saja, yaitu
patuh-setia pada dirinya sendiri. di pihak lain, tidak ada lirik lagu mana pun
yang berfungsi dalam situasi kosong. Setiap lirik lagu merupakan aktualisasi
atau realisasi tertentu dari sebuah sistem konvensi atau kode sastra dan budaya.
Dewasa ini kita ketahui kemundurah bahasa “puitisme” pada musisi-musisi di
indonesia. Harus kita ketahui seni (lagu pada khususnya) tidak melulu soal
hiburan semata, seni juga bisa dikatakan sarana didik melalui pesan-pesan moral
maupun sarana pengenalan bahasa indonesia yang baik dan benar yang disampaikan
dari lirik-liriknya. Melalui artikel ini saya berharap para musisi dapat
menciptakan lagu-lagu yang berkualitas baik. dari segi musikalitas maupun
liriknya sehingga menjadi acuan berbahasa indonesia yang baik dan benar
terhadap masyarakat.
Mohon maaf bila banyak kesalahan dan kekhilafan
dalam penulisan maupun data yang ada. Kritik, saran atau masukan bisa langsung
kirimkan ke alamat e-mail yang tertera atau dalam komentar posting ini.
TERIMAKASIH..
Sumber:
www.kompasiana.com
id.wikipedia.org
Maaf mas, sebenarnya nggak juga sih kalau dibilang musik Indonesia menurun. Yang ada di pasar memang ya kondisinya demikian. Tapi, coba tengok band indie semacam Payung Teduh, Efek Rumah Kaca, Tulus, dan masih banyak lagi. Banyak juga kok band yg liriknya puitis, cuma ya itu mereka bergerak di jalur indie sehingga nggak banyak orang tau. Penikmat musik Indonesia itu pada dasarnya pasif, mereka hanya mendengar apa yang sudah disuguhkan pasar. Sedang pasar bisa diciptakan.
ReplyDeletememang betul masih banyak band di indonesia yang bagus dalam lirik-lirik lagunya, seperti yang mba lisa dewi sebutkan. namun sayangnya band-band tersebut kurang familiar di semua kalangan. dengan kata lain saya menyebutnya label indi/label minor. berbeda halnya dengan band label mayor mereka lebih familiar dan sering tayang di tv. artikel saya hanya menjelaskan perihal band label mayor yang lebih sering dilihat khalayak.
Deletedemikian
@Lisa Dewi
ReplyDeleteSetuju....,
lagu dik wali ada puitisnya gak mas
ReplyDeleteLirik lagu-lagu dari seberang sering saja menginspirasikan saya dalam berkarya seni. Salam dari Malaysia.
ReplyDeleteLirik lagu-lagu dari seberang sering saja menginspirasikan saya dalam berkarya seni. Salam dari Malaysia.
ReplyDeleteterimaksih atas responnya
DeleteSaya rasa.. Kembalinya Itu Semua, Ada Pada Diri Kita Semua. Mohon maaf klau saya salah dalam bicara.. Salam. :)
ReplyDeleteSlank nggak masuk ya,, padahal banyak makna dibalik lagunya
ReplyDeleteArtikel yang menarik dan sangat bermanfaat. Terimakasih atas informasinya. Reportasee Portal Berita Dalam Negeri dan Luar Negeri Info Terbaru Lowongan Kerja BUMN di PT PLN, Cek Formasinya Profil DJ Alan Walker, Daftar Lagu Lengkap dan Penghargaan 5 Fakta Film Dua Garis Biru, Pemeran Zara JKT48 dan Angga Yunanda
ReplyDelete